Bukan lautan hanya kolam susu
Kail dan jalan cukup menghidupimu
Tiada badai tiada topan kau temui
Ikan dan udang menghampiri dirimu
Bukan lautan hanya kolam susu
Kail dan jala cukup menghidupmu
Tiada badai tiada topan kau temui
Ikan dan udang menghampiri dirimu
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkah kayu dan batu jadi tanaman
Lagu kusplus di atas apakah masih pantas untuk diperdengarkan di negara tercinta ini, apakah tidak berbanding terbalik dengan keaadaan ini?.
Entah seberapa hebat Negara Indonesia Kita ini hingga grup band Koes Plus menyanyikan lagu yang menggambar kan betapa indahnya dan sejahteranya hidup di Indonesia ini bak hidup di Surga.
Tak hanya koes plus memang yang bernyanyi menggambarkan kekayaan alam kita ini, namun masih banyak seniman seniman yang menggambarkan keindahan alam dan bumi Indonesia ini. Bahkan ketika di bangku sekolah dasar, saya diterangkan kekayaan bahwa bumi Indonesia ini nampak seperti Zamrud Khatulistiwa bila dipandang dari atas langit Indonesia. Entah benar atau tidak dimana saya yakin sekali guru sd saya itupun belum pernah melihat si Zamrud Khatulistiwa ini dari atas langit Indonesia. Dan ketika saya mempunyai kesempatan berada di pesawat yang ketika itu melintas di atas pulau Papua, pandangan Zamrud Khatulistiwa itu pun tak pernah saya jumpai. Bahkan saya sempat melihat aliran putih memanjang di tengah tengah hutan papua, yang kata nya adalah limbah PT freepot. Memang Sungguh memprihatinkan
ketika kita melihat itu semua.
Semakin bertambah abad kesadaran manusia akan kelestarian Alam semakin berkurang. Perlu keseimbangan pembelajaran yang tak hanya di sekolah tapi juga di Lingkungan Keluarga tentang pentingnya kelestrian alam semesta ini..
Semoga kita semua ini akan dapat mewariskan peradapan sekaligus alam yang sangat lestari sehingga anak anak kita nanti masih akan mampu menikmat lagu semacam lagu dari Koes plus
tak hanya dari lagu.
Kail dan jalan cukup menghidupimu
Tiada badai tiada topan kau temui
Ikan dan udang menghampiri dirimu
Bukan lautan hanya kolam susu
Kail dan jala cukup menghidupmu
Tiada badai tiada topan kau temui
Ikan dan udang menghampiri dirimu
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkah kayu dan batu jadi tanaman
Lagu kusplus di atas apakah masih pantas untuk diperdengarkan di negara tercinta ini, apakah tidak berbanding terbalik dengan keaadaan ini?.
Entah seberapa hebat Negara Indonesia Kita ini hingga grup band Koes Plus menyanyikan lagu yang menggambar kan betapa indahnya dan sejahteranya hidup di Indonesia ini bak hidup di Surga.
Tak hanya koes plus memang yang bernyanyi menggambarkan kekayaan alam kita ini, namun masih banyak seniman seniman yang menggambarkan keindahan alam dan bumi Indonesia ini. Bahkan ketika di bangku sekolah dasar, saya diterangkan kekayaan bahwa bumi Indonesia ini nampak seperti Zamrud Khatulistiwa bila dipandang dari atas langit Indonesia. Entah benar atau tidak dimana saya yakin sekali guru sd saya itupun belum pernah melihat si Zamrud Khatulistiwa ini dari atas langit Indonesia. Dan ketika saya mempunyai kesempatan berada di pesawat yang ketika itu melintas di atas pulau Papua, pandangan Zamrud Khatulistiwa itu pun tak pernah saya jumpai. Bahkan saya sempat melihat aliran putih memanjang di tengah tengah hutan papua, yang kata nya adalah limbah PT freepot. Memang Sungguh memprihatinkan
ketika kita melihat itu semua.
Semakin bertambah abad kesadaran manusia akan kelestarian Alam semakin berkurang. Perlu keseimbangan pembelajaran yang tak hanya di sekolah tapi juga di Lingkungan Keluarga tentang pentingnya kelestrian alam semesta ini..
Semoga kita semua ini akan dapat mewariskan peradapan sekaligus alam yang sangat lestari sehingga anak anak kita nanti masih akan mampu menikmat lagu semacam lagu dari Koes plus
tak hanya dari lagu.
Tidak ada komentar:
Write komentar