Selasa, 17 Maret 2009

Prajurit Tidak Pernah Salah

prajurit tidak pernah salah

suatu ketika saya berniat untuk mengirimkan sebuah buku kepada kaka saya yang ada di jawa timur. mengingat buku yang saya kirimkan sangat tebal saya berfikir bahwa ongkos pengirimanya pun akan lumayan mahal dibanding pengiriman buku yang biasa biasa saja. Karena pengiriman buku tidak terlalu mendesak maka saya mencoba mencari cara untuk meminimalisasi biaya pengiriman buku tadi. Cuma buku saja, tidak butuh mendesak, cari yang murah sajalah, yang penting sampai ( pikir saya ).Setelah melalui pertimbangan yang cukup matang saya memutuskan untuk mengirim buku tadi, melalui kantor pos saja, bukan melalui jasa titipan kilat yang terkenal mahal. Dalam hati, saya berfikir kalau saya pake jasa titipan kilat bisa habis 30 ribu, nah saya yakin karena beberapa pengalaman di kantor pos, kalau pake mode pengiriman yang
reguler saja, dikantor pos kemungkinan besar, paling banter habis 15 ribu, itupun terlalu mahal kayaknya, lebih murah bukan..??mengingat kantor pos tempatnya tidak begitu representatif dalam arti tidak sebanyak counter titipan kilat yang hampir ada disetiap kelurahan di jakarta ini, saya memutuskan untuk menyuruh ob yang ada di kantor saya .mas mas..saya minta tolong kirim ini ke kantor pos ya.
ok pak.cari yang paling murah aja ya ok pak. saya kasih 50 ribu sebagai pertimbagnan kalau terjadi apa 2 dijalan kan ada duwit lebih. saya berfikir ( ongkos 15 ribu, msih sisa 35 bila terjadi roda kempes dll) amanlah yang penting. dan setelah sekian lama, dia kembali dari kantor pos, dan dia langsung menyampaikan bukti pengiriman dan kunci sepeda motor saya ,yang saya pinjamkan sekaligus pengembalian sisa ongkosnya . ok makaasihyaaa.
mana pengembaliannya??. itu pak emmmm (saya lumayan lama berfikir, ko hanya 7 ribu pengembaliannyaa????) heheh setelah dia pergi, tak la ma saya melihat bukti pengiriman itu dengan tarif "43 ribu dengan catatan"kilat kusus"mati aku dalam hati,,,, aku yang salah mengasih info, harusnya saya lebih detail mengasih perintah..harus jeli memberi anggaran yang lebih wajar sehingga tidak merusak daya pikir ob tadi. saya yakin secara tidak langsung uang lima puluh ribu itu juga mampu membuat daya pikirnya berkembang, sehingga dia berfikir pasti harga yang diminta tidak jauh dari 50 ribu.lain kali saya akan lebih berhati hati dan lebih jelas dalam memberi perintah.



Tidak ada komentar:
Write komentar