Kejadian ini sangat tidak saya duga sebelumnya hingga saya benar benar kaget melihat ulah maling di area parkir timur senayan gelora Bung Karno itu sedemikian parahnya.
Hari itu saya sedang melihat acara bursa otomotif tumplek blek di area senayan. Seperti biasa parkir motor disitu ada beberapa tempat dan suasana parkir motor sangat penuh dengan berbagai macam merek.
Saya masuk area parkir skitar pukul 11.00 WIB. Setelah membeli tiket masuk dan keliling dalam area acara itu, serta menikmati acara acara dalam bursa otomotif sampai pukul 17 30 WIB. Segera saya menuju parkir motor untuk pulang mengingat hari sudah menjelang gelap.
Namun tidak seperti biasa motor saya Shogun 110 tahun 2002 susah dinyalakan,susah payah saya menyalakan dan sampai menguras keringat pun motor saya tetap tidak mau di nyalakan. Beberapa orang yang melihat dan bersimpati menanyakan dan menyarankan untuk bersabar karena biasanya motor dingin agak susah dinyalakan, karena saya juga memahami beberapa jam yang setelah parkir motorm,hujan turun.
Saya minta bantuan tukang parkir di dekat motor saya untuk membantu menyalakan, namun tukang parkir itu menolak mencobanya dan menawarkan bantuan untuk didorong saja. Namun setelah didorong pun motor tetap tidak bisa distarter.
Karena hari semakin gelap, badan saya pun sudah lelah, dan frustasi , akhirnya saya memutuskan untuk membawa pulang di daerah slipi dengan bantuan tukang ojeg yang sedang mangkal di depan gedung JCC.
Besoknya setelah saya bawa ke bengkel, saya begitu terkejut ketika montir di bengkel tetangga saya ini memberi tahu bahwa CDI motor saya tidak ada. Memang kondisi motor saya setelah saya chek di benkel itu agak terbuka di bagian bawah tempat CDI berada, gampang di cabut. Ini memang kesengajaan pencuri cdi motor saya ini yang sudah tahu persis kondisi motor dan saat itu dalam bursa otomotif sedang banyak penjual sparepart motor bekas atau baru.
Saya segera sadar bahwa memang parkir di daerah senayan tidak begitu aman. saya sendiri sangat menyayangkan area senayan Gelora Bung Karno ini di huni banyak tukang parkir liar bahkan tidak ubahnya seorang preman.
Area parkir di Gelora Bung Karno ini sangat meprihatinkan dan sangat disayangkan. Bayangkan saja, ketika masuk area , para pengendara sepeda motor sudah dikenakan tarif masuk Rp.2000,-, ketika parkir dipalak lagi oleh tukang parkir liar yang mematok tarif ngawur Rp.2000, bahkan tidak jarang lebih dari itu.
Semoga para pengelola Area Senayan dapat lebih bijak mengelola area ini.
Saya masuk area parkir skitar pukul 11.00 WIB. Setelah membeli tiket masuk dan keliling dalam area acara itu, serta menikmati acara acara dalam bursa otomotif sampai pukul 17 30 WIB. Segera saya menuju parkir motor untuk pulang mengingat hari sudah menjelang gelap.
Namun tidak seperti biasa motor saya Shogun 110 tahun 2002 susah dinyalakan,susah payah saya menyalakan dan sampai menguras keringat pun motor saya tetap tidak mau di nyalakan. Beberapa orang yang melihat dan bersimpati menanyakan dan menyarankan untuk bersabar karena biasanya motor dingin agak susah dinyalakan, karena saya juga memahami beberapa jam yang setelah parkir motorm,hujan turun.
Saya minta bantuan tukang parkir di dekat motor saya untuk membantu menyalakan, namun tukang parkir itu menolak mencobanya dan menawarkan bantuan untuk didorong saja. Namun setelah didorong pun motor tetap tidak bisa distarter.
Karena hari semakin gelap, badan saya pun sudah lelah, dan frustasi , akhirnya saya memutuskan untuk membawa pulang di daerah slipi dengan bantuan tukang ojeg yang sedang mangkal di depan gedung JCC.
Besoknya setelah saya bawa ke bengkel, saya begitu terkejut ketika montir di bengkel tetangga saya ini memberi tahu bahwa CDI motor saya tidak ada. Memang kondisi motor saya setelah saya chek di benkel itu agak terbuka di bagian bawah tempat CDI berada, gampang di cabut. Ini memang kesengajaan pencuri cdi motor saya ini yang sudah tahu persis kondisi motor dan saat itu dalam bursa otomotif sedang banyak penjual sparepart motor bekas atau baru.
Saya segera sadar bahwa memang parkir di daerah senayan tidak begitu aman. saya sendiri sangat menyayangkan area senayan Gelora Bung Karno ini di huni banyak tukang parkir liar bahkan tidak ubahnya seorang preman.
Area parkir di Gelora Bung Karno ini sangat meprihatinkan dan sangat disayangkan. Bayangkan saja, ketika masuk area , para pengendara sepeda motor sudah dikenakan tarif masuk Rp.2000,-, ketika parkir dipalak lagi oleh tukang parkir liar yang mematok tarif ngawur Rp.2000, bahkan tidak jarang lebih dari itu.
Semoga para pengelola Area Senayan dapat lebih bijak mengelola area ini.
Wakakakakakka...lucu cerito iki tet. apesmu tet
BalasHapus