Kini ibuku berusia kurang lebih 70 an tahun. Aku tak bisa memastikan karena memang pada saat itu sedikit sulit memastikan kapan tepatnya hari dan waktu kelahiran beliau. Alhamdulillah ibuku sampai saat ini dalam keadaaan yang cukup sehat. Memang kadang kadang tak dapat dipungkiri diusianya sekarang sering mengalami sakit kaki seperti pegel linu dll. Kesehatan beliau sudah tak bisa dibandingkan dengan masa mudanya. Dikala aku merasakan udara yang biasa saja, bilau terkadang sudang merasakan dingin di kakinya.
Aku sangat bangga terhadap ibuku, beliau sangat tangguh. Dengan postur tubuh yang dalam ilmu kedokteran saat ini bisa dibilang sangat beresiko tinggi jika melahirkan normal, ibuku mampu melahirkan 5 orang anak dengan jalan normal. bahkan di usianya yang lebih dari 40 tahun beliau masih melahirkan anak ke-5 nya. Meskipun tak pernah lulus sekolah, ibuku mampu menjadi penasehat yang baik bagi anak dan keluarganya, menjadi motivator yang baik, menjadi teman bagi keluarga yang sedang bermusuhan, menjadi penengah dan mampu mendinginkan suasana yang panas di lingkungan sekitar.
Ibuku mungkin tak seberuntung teman teman di angkatannya yang beruntung mengenyam pendidikan di sekolah sekolah yang mereka suka. Beliau pernah mengungkapkan penyesalannya atas apa yang dilakukanya diwaktu kecil dengan memilih untuk tidak bersekolah saat itu. Tak seorangpun melarangnya saat itu, katanya. Aku menyesal kenapa dulu tak banyak orang yang mengerti pentingnya pendidikan seperti saat ini. Beliau juga mengungkapkan seandainya beliau bersekolah, tentu akan menjadi lebih pintar dan banyak pengetahuan yang beliau dapat. Beliau memang sangat menyesal dengan hal itu, tapi life so must go on.
Beliau bercerita, bahwa dulu ketika di awal awal bersekolah, salah satu gurunya berulah atau mungkin tepatnya hanya bercanda memacukannya dengan teman lelakinya. Tapi apa daya, ibuku yang masih kekanak kanakan tersinggung malu dan tak mau masuk sekolah lagi. Sejak saat itulah kegiatan bersekolahnya yang belum lama dilakukan akhirnya berhenti. Padahal dalam sesaat duduk dibangku sekolahnya, beliau selalu menjadi bintang di kelasnya dan menjadi panutan teman temannya. (nangis aku mendengar beliau bercerita), bagaimana tidak menangis, aku sebagai anak seakan ingin menyalahkan si guru itu yang kelewat canda terhadap murid2nya yang masih sangat anak anak.
Ibuku tak malu ikut sekolah kejar paket a/b di desaku saat itu. Saat anak anaknya telah bersekolah menengah atas. Belajar di kejar paket a/b mampu membuat beliau mampu baca tulis latin. Alhamdulillah, syukur alhamdulillah meskipun baru di usia senja beliau mampu melakukannya.
Ibuku adalah seorang yang cerdas, ia pandai membaca alquran dengan fasiqh dan pandai menghafal ayat ayat Alquran dengan baik. Beliau pandai mengaji, pandai bergaul dan pandai mendapat teman teman yang baik di lingkungannya. Beliau punya rasa percaya diri yang sangat tinggi, jika berbusana mampu memilih busana yang tepat dan macthing terhadapnya.
Beliau sangat hobi sekali di foto, kemampuannya bergaya di depan kamera sangat membanggakan. Tak punya rasa lelah di foto dan selalu menyenangkan. Tak mengenal tempat dan waktu beliau sangat senang di foto.
Alhamdulillah kini aku tinggal tidak terlalu jauh dengan rumah ibuku. Sekitar 2 jam perjalan darat, aku sudah dapat mencapai kediaman beliau. Beliau juga sangat senang dengan hal ini, mengingat setahun yang lalu dan selama kurang lebih 7 tahun aku tinggal yang lumayan jauh dari beliau. Perlu menempuh 12 jam perjalanan darat untuk menuju kediaman ibuku.
Bagi ibuku, melihat anak anaknya rukun, sehat dan bahagia adalah kebahagian yang luar biasa.
Semoga ibuku tetap dalam keadaan sehat dan diberi umur yang panjang yang barokah amiin ya rabbal alamiin.
Tidak ada komentar:
Write komentar