Betapa menyenangkan saat ini dan akhir akhir ini saya merasa sedikit mampu membuat hati ibu saya senang dan menyenangkan, dan itulah memang harapan saya. Sejak lulus dari sekolah menengah atas dan bekerja di Jakarta, rasanya tak kuasa untuk bersenang senang sendiri tanpa memperhatikan ibuku yang ada nun jauh di sana, dikampung halamanku.
Kini suasana pun juga semakin lebih tenang ketika tarif telpon murah dan sangat murah. Karena ketika tarif telpon menggunakan handpone kala itu memang terasa menggempur keuangan saya , ketika ingin berkomunikasi dengan ibu dan keluarga saya di kampung halaman. Dan dalam kondisi sekarang rasa bersyukur yang lebih itu saya rasakan dan saya gunakan semaksimal mungkin untuk menyenangkan hati ibu saya ini,Karena dapat dikatakan mengingat jauhnya posisi saya dengan beliau, sepenggal kata pun akan sangat berarti bagi ibu saya yang telah sekian lama mengasuh saya.
Ketika saya pulang, kadang kadang kami bercerita tentang keadaaan hati beliau yang merasa terlalu cepat saya sebagai anak menjadi dewasa. Hal ini terjadi karena hanya saya dari 5 anak ibu saya yang bekerja di luar kota jauh dari kampung halaman. Hal itu yang mungkin sangat berpengaruh dengan emosi ibu saya selain karena saya merupakan anak bungsu di keluarga saya.
Saya terus berusaha tidak melukai hati ibu saya dan akan selalu berusaha menyenangkan hati ibu saya ini selamanya. Meskipun demikian, pernah suatu waktu ketika dalam pembicaraan di telephone saya merasa kata kata saya tidak sepantasnya saya ucapkan kepada ibu saya, dan hal itu membuat diri dan hati saya berkecamuk seketika. Tak berniat menunda lagi, detik dan saat itu pun saya ucapkan permintaan maaf saya sedalam dalamnya kepada Beliau, meskipun hanya perkataan wajar, namun sedikit "kenceng", saya merasa telah melukai beliau.
berbicara tentang ibu saya tentu tidak lepas dari Bapak saya yang sayangnya , beliau telah wafat ketika beberapa waktu sebelum saya memasuki dunia kerja. saya mengatakan "sayangnya" karena saya merasa belum cukup atau sangat sedikit sekali pengabdian saya terhadap beliau. Betapa bahagianya seandainya beliau saat ini ikut merasakan ketenangan ini, Tetapi saya yakin beliau juga bahagia di Alamnya yang sekarang, karena kami sebagai anak tak henti hentinya berdoa untuk nya.
Kini suasana pun juga semakin lebih tenang ketika tarif telpon murah dan sangat murah. Karena ketika tarif telpon menggunakan handpone kala itu memang terasa menggempur keuangan saya , ketika ingin berkomunikasi dengan ibu dan keluarga saya di kampung halaman. Dan dalam kondisi sekarang rasa bersyukur yang lebih itu saya rasakan dan saya gunakan semaksimal mungkin untuk menyenangkan hati ibu saya ini,Karena dapat dikatakan mengingat jauhnya posisi saya dengan beliau, sepenggal kata pun akan sangat berarti bagi ibu saya yang telah sekian lama mengasuh saya.
Ketika saya pulang, kadang kadang kami bercerita tentang keadaaan hati beliau yang merasa terlalu cepat saya sebagai anak menjadi dewasa. Hal ini terjadi karena hanya saya dari 5 anak ibu saya yang bekerja di luar kota jauh dari kampung halaman. Hal itu yang mungkin sangat berpengaruh dengan emosi ibu saya selain karena saya merupakan anak bungsu di keluarga saya.
Saya terus berusaha tidak melukai hati ibu saya dan akan selalu berusaha menyenangkan hati ibu saya ini selamanya. Meskipun demikian, pernah suatu waktu ketika dalam pembicaraan di telephone saya merasa kata kata saya tidak sepantasnya saya ucapkan kepada ibu saya, dan hal itu membuat diri dan hati saya berkecamuk seketika. Tak berniat menunda lagi, detik dan saat itu pun saya ucapkan permintaan maaf saya sedalam dalamnya kepada Beliau, meskipun hanya perkataan wajar, namun sedikit "kenceng", saya merasa telah melukai beliau.
berbicara tentang ibu saya tentu tidak lepas dari Bapak saya yang sayangnya , beliau telah wafat ketika beberapa waktu sebelum saya memasuki dunia kerja. saya mengatakan "sayangnya" karena saya merasa belum cukup atau sangat sedikit sekali pengabdian saya terhadap beliau. Betapa bahagianya seandainya beliau saat ini ikut merasakan ketenangan ini, Tetapi saya yakin beliau juga bahagia di Alamnya yang sekarang, karena kami sebagai anak tak henti hentinya berdoa untuk nya.
Tidak ada komentar:
Write komentar