Rabu, 02 November 2016

Menganalisa Niat Jokowi Bertamu Ke Prabowo

Jokowi dan Prabowo naik kuda. ©REUTERS/ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Dialah Jokowi
Presiden Ke-7 Republik Indonesia ,dan bukan republik mimpi yang hanya ada di TV. Menjadi Besar bukan tidak melewati jalan terjal pun mendaki. Kemampuannya berdiplomasi pun tak diragukan lagi. Kini Jokowi telah menduduki kursi yang panas empuk dan mungkin bisa dibilang penuh dengan duri. Hari berganti hari bulan berganti bulan terus menjadi perhatian. Lawan harus menjadi kawan begitulah ia memandang. Tak urung lawan pun menjadi segan, beribu ribu segan dan begitulah pengamat budayawan memandang. Memandang tidak penuh kedengkian tentu lebih tenang dan mendekati dengan kenyataan.
Beberapa hari yang lalu kita sebagai rakyat, disuguhkan berita berita tentang Jokowi yang lalu lalang berkunjung bak layang layang yang ditiup angin di atas awan. Adanya rencana demonstrasi besar seolah membuat keadaan seperti gaduh genderang perang yang sedang dibunyikan. 
Tapi dialah Jokowi.
Presiden Ke-7 Republik Indonesia dan bukan republik mimpi yang sudah hilang. Dia datang menandatangi kawan yang dipandang menjadi lawan. Pernah menjadi lawan dalam  perang yang seolah sudah jauh hilang diterjang. Tanpa gengsi yang dalam ia datang bukan untuk mendulang gengsi yang teramat terancam. Gayanya yang tak dimiliki presiden sebelumnya membuat ia tak mempedulikan ucapan penopang,gengsinya pun hilang ketika harus bertandang ke kediaman kawan lawan. Sedemikian itu hanya tujuan untuk kemaslahatan tentu hal itu sudah ia pertimbangkan dengan sangat matang. Tak sembarang orang sekaliber beliau dengan kapasitas Presiden atau Penguasa Negara dan Pemerintahan harus menanggalakan sedemikian besar baju perangnya hanya untuk bersliaturahim bertemu dugaan lawan yang sedang menjadi kawan. Sebenarnya hanya dengan lentikan jari pun ia bisa gampang mendatangkan siapapun lawan untuk bertandang. Namun demikian , ia lebih  memilih untuk datang, datang dengan tangan terbuka agar semakin padang , dan kedatangan itu hanya dengan harapan terciptanya suasana yang lebih senang bagi umat di negeri yang terkenal beriman.

Salam

Tidak ada komentar:
Write komentar