Candi Brahu Trowulan Mojokerto East Java Indonesia |
Candi Brahu Tampak dari Sisi Barat |
Setelah melewati
jalan dengan sekeliling sawah yang
luas, akhirnya saya bersama rekan saya sampai juga di depan pintu masuk
Candi Brahu ini. Suasananya cukup sepi, tenang dan jauh dari keramaian. Keramaian hanya petugas penjaga yang pada saat kami berkunjung ada
sekitar 4 orang. Didepan pintu candi berahu terdapat beberapa pedagang asongan
yang menjual makanan ringan seperti bakso, kopi dan minuman ringan. Pengunjung candi pun sangat sepi, hanya ada 2 pengunjung lain selain kami saat itu.
Pertama kali melihat Candi Brahu
mengingatkan saya pada buku buku sejarah pada masa SD dulu dimana banyak sekali
foto foto candi yang pada saat itu hanya
bisa saya nikmat melalui gambar dan belum berkesempatan mengunjungi, alhamdulilah
akhirnya datang juga kesempatan ini. Bangunan Candi Brahu yang
menjulang tinggi ditengah sawah mirp
sekali dengan Candi Ringin Lawang yang juga berada di area persawahan, meskipun jalur menuju kesana
harus melewati kampug kampung. Hal tersebut kemungkinan besar karena area disekitarnya mungkin sudah hancur ditelan punahnya peradaban
di masa itu.
Setelah memarkir
kendaraan, saya membayar tiket masuk dengan biaya Rp3000.- per orang, murah bukan? Yaa
begitiulah di Negeri ini, harga kunjung Museum sangatlah murah. Setelah masuk
area, kami pun menyematkan diri
untuk berfoto dan mengambil angel
dari gambar Candi
yang bagus.
Saya amati, bangunan tinggi besar ini terbuat dari tumpukan batu bata merah
yang disusun rapi seperti halnya bangunan bangunan candi di daerah Trowulan
Mojokerto lainnya . Bangunan Candi Brahu terbilang masih Utuh 95 %, hanya sedikit saja
dari bangunan tersebut yang rusak
akibat tak kuasa menahan panasnya zaman. Bangunan Candi
Brahu lebih tinggi dibandingkan dengan Candi Ringin Lawang. Jika Candi Ringin
Lawang diperkirakan sebuah gerbang pintu masuk dari sebuah pemukiman, maka
Candi Brahu tidak demikian. Pintu masuk Candi Brahu hanya berada di sebelah
barat dan tidak ada sisi lainnya. Hal ini meyakinkan saya bahwa Candi Brahu ini kemungkinan besar
digunakan pada masanya sebagai tempat pemujaan (kemungkinan) . Saat ini area Candi Brahu terbilang bersih bahkan lebih bersih
dibandingkan dengan Candi Ringin Lawang. Namun sangat disayangkan, kami tidak menemukan informasi detail tentang
Candi yang dipugar terakhir pada tahun 1995 ini. Informasi mengenai wisata
seharusnya dipasang penuh di di area ini untuk memudahkan pengunjung memahami
Candi ini.
Candi Brahu dari Sisi Barat |
Begitulah cerita perjalanan kami yang akhirnya berkesempatan mengunjungi
banguan bersejarah di Trowulan ini.Bagi teman teman
pecinta sejarah nusantara, silahkan mengunjungi Candi Ini untuk menambah
wawasan dan pengetahuan kita tentang kerajaan di Nusantara ini
Tidak ada komentar:
Write komentar