Kamis, 13 Oktober 2016

Candi Brahu Trowulan Mojokerto Jawa Timur


Candi Brahu Trowulan Mojokerto East Java Indonesia
Alhamdulillah, kali ini saya akan berbagi cerita tentang kunjungan saya ke salah satu tempat wisata sejarah di area kabupaten Mojokerto Jawa Timur. Bersama rekan saya Hepi, kali ini saya menuju Candi Berahu yang berada di daerah Desa Bejijong Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto. Perjalanan dari pusat kota mojokerto hanya ditempuh dalam waktu 30 menit saja dengan sepeda motor. Kira kira hanya berjarak 8 Km dari pusat kota Mojokerto dan juga hanya berjarak 1 km dari jalan raya Jombang - Mojokerto. Seperti halnya Candi Ringin Lawang yang juga berada di kecamatan Trowulan, Bangunan Candi Brahu ini sudah tampak terlihat dari kejauhan. Setelah melalui jalan raya Jombang Mojokerto dan belok menuju desa bejijong, kami disuguhi bangunan bangunan khas majapahit yang sedang dalam proses pembangunan. Semoga saja pembangunannya cepat selesai dan bisa kita nikmati.  Bila kita sudah berjalan ke daerah bejijong ini maka akan tampak terlihat jelas, hal ini karena bangunannya yang lebih tinggi dari lingkungan sekitarnya dan berada di area persawahan. Dalam perjalanan menuju Candi Brahu ini,  kami melewati area persawahan yang cukup luas. kami juga sempat berhenti di Candi Gentong yang letaknya 500 Meter sebelah timur Candi Brahu. Jika Candi Brahu ini masih terbilang utuh dan berdiri dengan bangunan yang menjulang tinggi, Candi gentong hanya bisa dinikmati berupa sisa sisa batu bata dari bangunan yang telah porak poranda, dengan pelindung atap di atasnya yang dibangun oleh Pemerintah.


Candi Brahu Tampak dari Sisi Barat
Setelah melewati jalan dengan sekeliling sawah yang luas, akhirnya saya bersama rekan saya sampai juga di depan pintu masuk Candi Brahu ini. Suasananya cukup sepi, tenang dan jauh dari keramaian. Keramaian hanya petugas penjaga yang pada saat kami berkunjung ada sekitar 4 orang. Didepan pintu candi berahu terdapat beberapa pedagang asongan yang menjual makanan ringan seperti bakso, kopi dan minuman ringan. Pengunjung candi pun sangat sepi, hanya ada 2 pengunjung lain selain kami saat itu.
Pertama kali melihat Candi Brahu mengingatkan saya pada buku buku sejarah pada masa SD dulu dimana banyak sekali foto foto candi yang pada saat itu hanya bisa saya nikmat melalui gambar dan belum berkesempatan mengunjungi, alhamdulilah akhirnya datang juga kesempatan ini. Bangunan Candi Brahu yang menjulang tinggi ditengah sawah mirp sekali dengan Candi Ringin Lawang yang juga berada di area persawahan, meskipun jalur menuju kesana harus melewati kampug kampung. Hal tersebut kemungkinan besar karena area disekitarnya mungkin sudah hancur ditelan punahnya peradaban di masa itu.
Setelah memarkir kendaraan, saya membayar tiket masuk dengan biaya Rp3000.- per orang, murah bukan? Yaa begitiulah di Negeri ini, harga kunjung Museum sangatlah murah. Setelah masuk area, kami  pun menyematkan diri untuk berfoto dan mengambil angel dari gambar Candi yang bagus. Saya amati, bangunan tinggi besar ini terbuat dari tumpukan batu bata merah yang disusun rapi seperti halnya bangunan bangunan candi di daerah Trowulan Mojokerto lainnya . Bangunan Candi Brahu terbilang masih Utuh 95 %, hanya sedikit saja dari bangunan tersebut yang rusak akibat tak kuasa menahan panasnya zaman. Bangunan Candi Brahu lebih tinggi dibandingkan dengan Candi Ringin Lawang. Jika Candi Ringin Lawang diperkirakan sebuah gerbang pintu masuk dari sebuah pemukiman, maka Candi Brahu tidak demikian. Pintu masuk Candi Brahu hanya berada di sebelah barat dan tidak ada sisi lainnya. Hal ini meyakinkan saya bahwa Candi Brahu ini kemungkinan besar digunakan pada masanya sebagai tempat pemujaan (kemungkinan) . Saat ini area Candi Brahu terbilang bersih bahkan lebih bersih dibandingkan dengan Candi Ringin Lawang. Namun sangat disayangkan, kami tidak menemukan informasi detail tentang Candi yang dipugar terakhir pada tahun 1995 ini. Informasi mengenai wisata seharusnya dipasang penuh di di area ini untuk memudahkan pengunjung memahami Candi ini.
Candi  Brahu dari Sisi Barat
Begitulah cerita perjalanan kami yang akhirnya berkesempatan mengunjungi banguan bersejarah di Trowulan ini.Bagi teman teman pecinta sejarah nusantara, silahkan mengunjungi Candi Ini untuk menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang kerajaan di Nusantara ini

Tidak ada komentar:
Write komentar