Jumat, 21 Oktober 2016

Melatih Anak dan Balita Berenang Sejak Kecil

Melatih Anak dan Balita Berenang Sejak Dini


Syukur alhamdulillah akhirnya di usia yang baru menginjak 5 tahun ini, akan pertama saya (si Kakak) sudah mampu berenang sendiri, padahal saya sebagai ayahnya belum berani berenang di kolam yang dalam hihihi...sungguh memalukan. Kini si Kakak Mampu berenang dengan berbagai gaya meskipun belum bisa di bilang mahir. Jika setahun yang lalu dia bermain air di kolam yang dalamnya sebatas lehernya saja ia takut, kini ia berani meloncat dari atas, ke kolam yang dalamnya jauh di atas tinggi badannya tanpa gentar sdikitpun. Sebagai orang tua saya cukup bergembira dengan hal ini, karena dengan pencapaian ini si Kakak paling tidak sudah tidak takut lagi nyemplung di kolam yang kedalamannya lebih dalam dari tinggi badannya. Betapa senang melihatnya bermain air yang dahulu ia takut dengan kolam renang, sekarang dirinya selalu saja mengajak berenang setiap liburan tiba.

Memasukkan si Kakak ke tempat les renang sebenarnya tidak ada rencana sebelumnya bagi saya dan Kamis sebagai orang tua. Semuanya berawal dari ajakan tetangga depan rumah saya yang kebetulan telah terlebih dahulu memasukkan anaknya ke tempat les renang yang berada tak jauh dari tempat tinggal kami di daerah Sukodono Sidoarjo. Setelah mendengarkan cerita tetangga tentang kemajuan kemampuan renang anaknya yang masih berumur 7 tahun, saya bersama istri pun memutuskan untuk segera mendaftarkan si Kakak di tempat les berenang yang bernama Todak Aquatic Club.

Semuanya itu tidak dicapai dengan mudah. Mengingat pada saat daftar usia siKakak baru sekitar 4 tahun, tentu tidak gampang untuk melatihnya. Untungnya pelatihnya  sangat sabar dan tlaten dalam melatih. Karena namanya juga anak terkadang rewel atau ngambek tidak mau berangkat. Jadwal laltihan yang cukup sering, seminggu 3 kali terkadang membuat si Kakak banyak alasan untuk tidak berangkat. Bahkan tidak jarang istri saya harus bertengkar atau tepatnya tegas kepada si Kakak yang terkadang menangis di tempat pelatihan. Tak jarang harus merayu dan menjanjikan sesuatu agar si Kakak semangat renang. Kami sebagai orang tua bisa memaklumi, apalagi kondisi si Kakak yang selama itu masih takut dengan kolam renang yang dalam, apa lagi latihan renang pun langsung bertempat di kolam yang lebih dalam dari tinggi badan si Kakak, bisa dibayangkan bukan?. 

Waktu yang ditempuh untuk pencapaian ini cukup memakan waktu yang lama. Hampir 8 bulan latihan si Kakak baru berani berenang lepas tanpa pelampung di luar kolam pelatihan. Kalau sebelum itu sih juga berani lepas pull/ pelampung namun masih di kolam pelatih. Saya juga kurang paham, entah hal tersebut wajar apa tidak. Namun setiap saya konsultasi ke pelatihnya, sang pelatih justru menyampaikan kepada saya bahwa ia sangat menjaga kondisi psikologi anak agar tidak terbebani. JIka si anak merasa bahwa les renangnya itu sebuah  permainan yang tak perlu menjadi beban, maka akan muncul semangat untuk bisa. Penjelasan tersebut lah yang menenangkan hati saya yang sempat pesimis dengan kemampuan berenang si Kakak "Sudah lama tapi ko belum berani lepas, ngambil nafasnya aja masih kurang luwes" .


Pengenalan terhadap beberapa kolam renang pun, ternyata sangat mempengaruhi kemampuan renang si Kakak. Meskipun ia sudah punya jadwal padat berenang di tempat pelatihannya,, namun saya terkadang juga mengajaknya berenang di tempat lain. Tak jarang ia masih takut berada di kolam lain meskipun di tempat latihannya ia sudah berani berenang hanya dengan karet pull, maklum namanya anak. Semakin ia sering saya aja ke kolam yang berbeda, ternyata membuatnya semakin banyak pengalaman. Hal itu justru membuatnya terbiasa dengan kolam manapun meskipun berenang di kolam yang belum pernah ia kunjungi sebelumnya. 

Kondisi anak yang psikisnya masih labil, membuat kita sebagai orang tua harus pandai pandai membimbingnya. Tak jarang  si Kakak hilang semangat latihannya bila teman satu lesnya tidak masuk. Ia seperti burung yang patah sayapnya. Teman les yang sebolo  dengan nya benar benar menjadikan vitamin yang super mujarap untuk menambah semangat si Kakak latihan. BIsa dibayangkan, si Kakak ini terlampau kecil dan paling muda jika dibandingkan dengan teman lesnya satu club sehingga wajar jika ia terkadang sangat tidak semangat jika teman seumurannya tidak masuk.


Lain ladang lain belalang, lain Kaka lain pula si adik yang berusia 2 tahun lebih muda. Si adik selalu ikut nyemplung setiap melihat kaka berenang meskipun hanya berendam dan sesekali minta dibelikan bakso sebagai hobinya "hobinya berendam sambil makan bakso''.  Pernah ia sekali di privat sama guru si Kaka namun ternyata belum berani, selalu saja brontak.

Sebenarnya kapan waktu yang tepat untuk melatih anak berenang?.
Jika kita menyaksikan video di Youtube. Sebagai orang awak maka mata kita akan terperanga melihatnya. Bayi bayi yang belum genap setahun saja sudah banyak sekali yang pandai bermain di kolam yang dalam. Ada ahli yang mengatakan bahwa kemampuan berenang bayi sebenarnya sudah dimiliki sejak di dalam kandungan ibunya. Sebagian lagi juga mengatakan bahwa kemampuan renang manusia didapat dari nenek moyang. Menurut saya usia yang paling tepat untuk mengajari anak berenang adalah sebelum si anak masuk sekolah TK. Karena pada saat itu akan banyak waktu yang luang untuk si anak. Sebagai orang tua tidak direpotkan mengatur jadwal antara sekolah dan jadwal latihan renang si anak. Hasilnya yang didapat pun akan memuaskan. Si anak telah siap bermain di kolam besar pada saat ia duduk di sekolah. Kapan waktu yang tepat untuk melatih renang sebenarnya tergantung dari kondisi si anak dan orang tuanya. Jika orang tua memiliki waktu untuk melatih anak berenang sejak dini maka hal itu akan sangat menguntungkan. Jika si anak sudah dibiasakan bermain dikolam renang sejak dini, makan paling tidak ia akan terbiasa dengan air kolam. Saya sendiri pernah bertemu dengan seorang ibu yang menemani anaknya berenang. Anaknya seumuran anak saya namun kemampuannya juga sudah seperti si Kaka. Waktu itu si ibu menceritakan bahwa anaknya tidak iku les renang, namun kemampuannya itu dimiliki karena seringnya si anak sejak kecil dikenalkan dengan kolam renang.

Memakai jasa pelatih untuk melatih renang anak menjadi pilihan bagi para orang tua yang tidak memiliki waktu dan kemampuan mengajar berenang anak. Bagi saya seroang pelatih sangat berpengaruh terhadap semangat dan kemauan anak, dan tentunya kemampuan si anak. Saya menemukan banyak sekali pelatih yang tidak sabar melatih si anak apalagi anak yang terlampau masih balita. Pelatih yang terlalu emosional atau bahkan pelatih yang kurang perhatian terhadap siswa siswinya justru membuang buang waktu saja. Rekomendasi teman sangat disarankan untuk memilih pelatih. Umur pelatih tidak menjadi pedoman kemampuan melatihnya. Hal lain yang sangat menjadi perhatian kita jika memasukkan anak ke tempat kursus renang adalah tempat kolam renang itu sendiri. Carilah tempat yang dekat dengan rumah, apalagi anak anak yang masih balita tidak akan nyaman jika perjalanan menuju kolam renangnya saja memakan banyak waktu. Kolam renang yang sehat tentunya kolam renang yang mempunyai jadwal perawatan yang rutin, hal itu bisa ditanyakan ke bagian penjaganya. Di kota besar umumnya air kolam renang selalu memakai ''kaporite' untuk menjernihnkan. Hal ini akan menjadi tidak sehat apabila pemberian ''kaporite'' terlalu berlebihan dan jadwal penggantian air kolam yang tidak jelan dan  terlampau lama.

Salam.

4 komentar:
Write komentar
  1. Pak, boleh minta info Todak Aquatic Club berada dimana? Kebetulan saya jg berdomisili di Sidoarjo.. Terima Kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mba. todak aquatic ada di kolam renang tirta agung jalan KH. Mansur, Kebonagung, Sukodono, Kebonagung, Sukodono, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 61258
      Phone: (031) 77438886. kalau dari pertigaan cemeng, lurus arah sarirogo, mentok belok kiri (pertigaan masji), nanti ada gang ke-2 belok kanang nyebrang kali..kira2 200 meter kanan jalan. kalau disini airnya yang kurang bersahabat

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. gimana caranya ya supaya anak2 mau lepas ban renangnya?

    BalasHapus